[ Essay ] Ketika Aku Berbeda dengan Mereka

Hitam-putih itu sebenarnya adalah sebuah harmoni, bukan untuk saling membenci, apalagi saling menyakiti. Sebab terkadang suatu hal yang bertentangan jauh lebih indah ketimbang hanya sejajar dengan satu warna.

Aku adalah anak perempuan pertama yang lahir dari keluarga sederhana, sebuah hal yang tidak pernah membuatku merasa berkecil hati. Walau kesederhanaan itu kadang dianggap sebelah mata, namun bagiku kesederhaan merupakan salah satu jalan meniti sukses.

Ada banyak orang yang sering lupa diri ketika mengejar harta dan kedudukan, padahal sebenarnya kesederhanaan adalah kekayaan yang tak bernilai harganya. Aku selalu percaya bahwa tampil apa adanya, dan melakukan suatu pekerjaan dengan ikhlas, maka kebahagiaan hidup akan selalu datang menghampiriku.

Aku adalah gadis yang berbeda, karena memiliki postur tubuh sedikit kecil dibandingkan dengan orang lain yang seumuran denganku, serta suara khas cempreng layaknya anak kecil, membuatku kadang dianggap sebagai anak yang baru masuk Sekolah Menengah Pertama. Tapi hal itu tidak pernah membuatku marah, yang aku lakukan hanya tertawa dan mengatakan, “Seperti inilah aku, gadis berusia 17 tahun yang terjebak dalam tubuh anak kecil”. Dan memang aku seperti itu, aku tak pernah malu mengakuinya, malah merasa bangga dengan keadaanku, karena tak banyak orang yang bisa sepertiku.

Namun seperti halnya kata pepatah yang mengatakan bahwa selalu ada hambatan ketika kita ingin meraih suatu hal, maka seperti itulah yang terjadi padaku. Tak pernah ada jalan mulus yang aku lalui ketika ingin mendapatkan teman, yang sering aku dapatkan hanyalah perkataan buruk dan tatapan tajam penuh rasa tak suka, karena aku hanya sedikit berbeda.  

Hal terpenting yang aku lakukan adalah tetap percaya diri dengan apa adanya aku, dan pantang menyerah dengan segala hal yang menghadang, menganggap kata-kata mereka hanya angin berlalu yang akan menjadi pelajaran untukku ke depannya. Pelajaran untuk lebih menghargai orang lain, pelajaran untuk mau berbaur dengan siapapun tanpa pandang bulu. Sebab hanya ada satu hal yang membandingkan tiap manusia di mata Tuhan, yaitu kadar keimanan.

Tak apa aku seperti ini, asalkan aku tak pernah menyakiti orang lain dengan keberadaanku, tak apa aku berbeda karena sejatinya tak ada yang merugikan dari sebuah perbedaan, yang ada hanyalah keuntungan yang bisa dipetik, jika kita mau merenunginya.

Karena berbeda, bukan berarti tak indah…

*Ini essay bebas tentang diriku... Essay yang aku buat ketika mendaftarkan diri untuk meraih Paramadina Fellowship tahun 2014, tapi gagal XD

Kenapa tetap keukeuh mau pasang? Yah, iseng aja biar blog lebih rame mungkin ^^v
Kesannya promosi diri banget? Emang kayak gitu kalau essay tentang diri... aku sendiri sampai gak nyangka bisa tulis essay seperti ini :o #Ok! Abaikan saya -_-
Well... itu aja kali yah...
Berhubung ini murni dari otakku yang pas-pasan... Suka atau tidak suka boleh meninggalkan pesan. 
Dan ini juga punya hak cipta loh *eaaaa* XD
Jadi kalau mau dijadiin sebagai contoh ataupun inspirasi silahkan tinggalkan komentar, dibawah post tersedia kolom untuk mengekspresikan perasaan Anda mengenai tulisan saya (?) XD