TUGAS BIOLOGI
OLEH:
Ihfah
Khaerawaty Gau
SMA NEGERI 8 BULUKUMBA
Istilah-istilah
dalam Sistem Gerak ^^
A
·
Abduksi : gerak anggota tubuh menjauhi sumbu tubuh
·
Adduksi : gerak anggota tubuh mendekati sumbu tubuh
·
Aktin : protein kontraktil berupa filament tipis yang
terdapat di dalam miofibril (serabut otot), protein kontraktil aktin dan myosin
jika menyatu membentuk Aktomiosin menyebabkan myofibril berkontraksi.
·
Amfiartrosis : merupakan hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh jaringan
kartilago (tulang rawan hialin)
·
Ankilosis : merupakan bergabungnya tulang-tulang / bagian lain yang
keras dan membentuk satu tulang / bagian yang keras sehingga persendian sulit
digerakkan
·
Artikulasi : hubungan antara tulang yang satu dan tulang yang lain
·
Arthritis : radang sendi
·
Atrofi otot : penyusutan atau pengecilan otot yang disebabkan oleh serangan
virus polio.
B
·
Burase : kantong kecil berisis cairan pada persendian
D
·
Diartrosis : hubungan antar tulang tidak dihubungkan oleh tulang rawan /
jaringan ikat tetapi oleh struktur tertentu yang memungkinkan dua tulang yang
berhubungan dapat bergerak bebas.membentuk sendi engsel,putar , peluru , pelana
, geser.
·
Dislokasi : peregangan / pergeseran persendian pada tulang sering
disebut kesleo
E
·
Ekstensi : meluruskan lengan setelah terjadi flexi , ini terjadi
karena trisep kontraksi
·
Ektensibilitas : kemampuan otot untuk memanjang dan lebih
panjang dari ukuran semula
·
Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula
F
·
Falang : tulang jari , falanges (jamak) : ada 14
ruas
·
Femur : tulang paha
·
Fibula : tulang betis
·
Fisura : keretakan pada tulang akibat benturan yang keras
·
Fraktur : keadaan patah pada tulang
G
·
Gerak antagonis : gerak yang terjadi
apabila otot pendukungnya bekerja saling berlawanan , Supinasi
·
Gerak sinergis : gerak yang tejadi
apabila otot-otot pendukungnya bekerja saling mendukung.
H
·
Humerus : tulang lengan atas
I
·
Insersio : merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak
ketika otot berkontraksi.lawan Origo
K
·
Kalkaneus : tulang tumit
·
Kanalikuli : saluran – saluran antarosteosit yang berparan dalam suplai
makanan / penghubung pada saluran kecil pada tulang spons
·
Karpal : tulang pergelangan tangan dihubungkan sendi
pelana
·
Kartilago : tulang muda /tulang rawan tersusun atas banyak chondrosit
dibentuk oleh chondroblast
·
Kifosis : kelainan karena ruas-ruas tulang belakang tertarik atau
melengkung ke belakang sehingga jadi Bongkok lawam Lordosis yang kepalanya
keatas melihat Lord(tuhan)
·
Klavikula : tulang selangka
·
Koksi : tulang ekor
·
Kondrosit : sel-sel tulang rawan
·
Kontraksibilitas : kemampuan otot
untuk memendek dan lebih pendek dari ukuran semula, hal ini teriadi jika otot
sedang melakukan kegiatan.
·
Kram : mengejangnya otot karena digunakan pada saat yang
kurang tepat, misalnya kurang pemanasan sebelum berolahraga
L
·
Lamela : osteosit juga terletak di dalam lacuna, tersusun dalam
lapisan konsentris.
·
Ligamen : pita jaringan fibrosa yang kuat, yang menghubungkan dua
atau beberapa tulang yang dapat bergerak, umumnya terdapat pada daerah
persendian untuk mencegah pergeseran sendi.
·
Lordosis : kelainan karena ruas-ruas tulang belakang tertarik atau
melengkung kedepan
·
Lumbar : tulang pinggang
M
·
Membran fibrosa : lapisan luar yang
membangun suatu persendian diartrosis
·
Membran sinovial : lapisan dalam
yang membangun suatu persendian diartrosis
·
Metatarsal : tulang telapak kaki
·
Miofibril : merupakan bulatan-bulatan kecil pada potongan melintang
mengandung 1500 FM,3000 FA yang merupakan molekul protein polimer besar untuk
kontraksi otot
Memiliki 2 filamen:
1.
Filamen Tebal yang dibentuk oleh
miosin
2.
Filamen Tipis yang dibentuK oleh
aktin, tropomiosin & troponin
·
Miosin : filamen tebal yang terdapat di dalam myofibril
O
·
Origo : tempat melekatnya tendon otot pada tulang yang tidak
dapat bergerak ketika otot berkontraksi
·
Osifikasi : proses perubahan kartilago menjadi tulang keras melalui
sel-sel pembentuk tulang yang disebut osteoblas (penulangan)
·
Osteoartritis : kelainan tulang yang disebabkan oleh
kelebihan beban pada sendi seperti sendi bahu, sendi lutut dan pada tulang
punggung.
·
Osteoblas : sel-sel yang akan menghasilkan atau menjadi tulang
·
Osteoklas : sel besar berinti banyak
·
Osteoporosis : keadaan tulang menjadi rapuh dan kropos akibat kekurangan kalsium
, pada wanita lebih sering karena terjadinya menstruasi dan kehamilan sehingga
banyak Ca untuk pemebntukan fibrin , dan pembentukan tulang anaknyal
·
Osteosit : sel tulang dewasa yang berkembang dari osteoblas
·
Otot abduktor : otot yang menyebabkan gerak
abduksi (gerak anggota tubuh mendekati sumbu tubuh)
·
Otot adduktor : otot yang menyebabkan gerak
adduksi (gerak anggota tubuh mendekati sumbu tubuh)
·
Otot antagonis : dua otot atau lebih yang tujuan
kerjanya berlawanan
·
Otot depresor : otot yang menyebabkan gerak depresi
·
Otot ekstensor : otot yang
menyebabkan gerak ekstensi (melekuknya bagian tubuh)
·
Otot elevator : otot yang menyebabkan gerak elevasi
·
Otot fleksor : otot yang menyebabkan gerak fleksi (menekuknya bagian tubuh)
·
Otot jantung : berinti banyak, serabut lurik bercabang, & bekerja diluar
kesadaran.
·
Otot lurik : berinti banyak, bentuknya silindris lurik tidak bercabang,
& bekerja sadar
·
Otot polos : berinti 1, berbentuk gelondong, & bekerja diluar
kesadaran
·
Otot pronator : otot yang menyebabkan gerak pronasi (gerak
telapak tangan mendukup)
·
Otot sinergis : dua otot atau lebih yang bekerja bersama –
sama dengan tujuan yang sama.
·
Otot rotator : otot yang menyebabkan gerak supinasi (gerak telapak tangan
membuka)
P
·
Pektoral : gelang bahu
·
Pelvis : gelang panggul
·
Polio : merupakan radang pada subsyansi kelabu sumsum tulang
belakang yang disebabkan oleh virus polio.
·
Poriosteum : membaran yang berfungsi melindungi tulang keras dan
menyediakan tempat perlekatan bagi tendon dan ligament.
·
Perichondrium : membaran yang
berfungsi melindungi tulang tawan / selaput pembungkus tulang rawan
·
Pronasi : gerak telapak tangan mendukup
R
·
Radius : tulang pengumpil
·
Rangka aksikal : tulang-tulang yang
membentuk sumbu tubuh (tuilang belakang dan tengkorak) lawannya Apendikular ( anggota
gerak - tungkai depan tangan dan belakang kaki)
·
Rakitis : kelainan yang berhubungan dengan pertumbuhan tulang
yang tidak wajar pada anak-anak yang terjadi karena kekurangan vitamin D dan
kalsium / kekurangan memeproleh sinar ultraviolet sewaktu proses pembentukan
tulang.
·
Retikulum Sarkoplasmik : Sarkoplasma
yang terdapat pada retikulum endoplasma yang terdapat dalam serat otot
·
Rheumatoid artritis : membrane
sinovial yang membatasi sendi menjadi memerah dan kartilago pada sendi menjadi
rusak.
S
·
Sakrum : tulang kelangkang
·
Sarkolema : membran sel dari selaput otot.Terdiri dari membran sel yang
disebut membran plasma & sebuah lapisan luar yang terdiri dari 1 lapisan
tipis mengandung kolagen
·
Sarkoplasma : Miofibril-miofibril terpendam dalam serat otot di dalam suatu
matriks
·
Sendi engsel : sendi yang menggerakkan tulang kesatu arah
·
Sendi geser : sendi yang menggerakkan tulang dengan arah yang berbeda /
saling bergeser
·
Sendi luncur : sendi yang memiliki bentuk seperti peluru
·
Sendi pelana : sendi yang menggerakkan tulang kedua arah
·
Sendi peluru : sendi yang menggerakkan tulang kesegala arah
·
Sendi putar : sendi yang menggerakkan tulang memutari tulang yang lain/
sumbu sendi
·
Serviks : tulang leher
·
Sinartrosi : sendi mati
·
Sinergis : otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah.
·
Sinfibrosis : kedua ujung tulang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosis
yang pada akhirnya mengalami penulangan dan tidak memungkinkan adanya gerak.
·
Sinkondrosis : antara tulang dihubungkan melalui tulang rawan sehingga
memungkinkan sedikit gerak akibat elastisitas tulang rawan.
·
Skapula : tulang belikat
·
Skoliosis : kelainan karena ruas-ruas tulang belakang tertarik atau
melengkung ke kanan atau ke kiri
·
Sumsum tulang : substansi lunak di
dalam tulang, sumsum merah yang berada di dalam tulang spons, bertugas
membentuk sel-sel darah merah, sumsum kuning tersusun atas lemak
·
Supertrofi : membesarnya otot karena terlalu sering dilatih, biasanya
dijumpai pada orang yang sering berolahraga atau bekerja keras
·
Supinasi : gerak telapak tangan membuka
·
Sternum : tulang rusuk yang menempel pada tulang dada
·
Sutura : delapan tulang yang menyusun kranium membentuk
hubungan antara tulang-tulang yang sangat rapat pada sendi
T
·
Tetanus : otot yang berkontraksi (tegang) terus menerus yang
disebabkan oleh racun bakteri Clostridium tetani
·
Tarsal : tulang pergelangan tulang kaki
·
Tibia : tulang kering
·
Toraks : tulang punggung
·
Tulang : sebagai penompang dan pemberi bentuk tubuh, sebagai
alat gerak pasif, sebagai pelindung organ-organ vital, sebagai tempat
pembentukan sel-sel darah dan sebagai tempat cadangan mineral.
·
Tulang keras : tulang yang meyusun rangka tubuh
·
Tulang pendek : tulang yang
berbentuk pendek, bulat / menyerupai kubus.
·
Tulang pipih : tulang yang berbentuk pipih dan tersusun atas dua lapis tulang
kompak yang dipisahkan oleh tulang spons.
·
Tulang tidak beraturan : tulang yang
bentuknya tidak beraturan
·
Tulang rawan elastin : tulang yang
terdapat pada daun telinga, epiglottis, saluran eustachio, laring.
·
Tulang rawan fibrosa : tulang yang
terdapat pada persendian tulang belakang dan pada simfisis pubis.
·
Tulang rawan hialin : tulang yang
terdapat pada hidung, trakea, bronkus, laring, ujung tulang rusuk, persendian.
·
Tulang sesamoid : tulang kecil yang
dianggap memiliki bentuk seperti biji wijen.
·
Tulang tengkorak : tulang yang
berfunsi melindungi otak dan organ-organ indra serta memberi bentuk pada wajah
U
·
Ulna : tulang hasta
GERAKAN
OTOT PADA SENDI ( ANTAGONIS )
1.
Bergeser :
Berupa pergeseran antara tulang, contohnya gerakan pada sendi-sendi di antara
tulang-tulang carpalia dan tarsalia, terjadi pada sendi geser.
2.
Extensi : Berupa gerakan pelurusan sendi.
Extensi bisa terjadi pada sendi engsel, contohnya extensi sendi lutut
3.
Flexi : Berupa gerakan pembengkokan sendi.
Flexi terjadi pada sendi engsel, contohnya flexi sendi jari-jari. Sedangkan
flexi-extensi pada pergelangan tangan merupakan gerakan sendi ellipsoidal
4.
Abduksi : Berupa gerakan yang menjauhi sumbu tubuh. Terjadi pada
sendi peluru, contohnya mengangkat lengan ke samping, atau gerakan ibu jari
menjauhi telunjuk oleh sendi pelana di antara metacarpal 1 dan os. Carpal
(trapezium)
5.
Adduksi : Berupa gerakan yang mendekati sumbu tubuh, gerakan ini
berlawanan dengan gerakan abduksi
6.
Rotasi : Berupa
gerakan berputar, terjadi pada sendi putar. Misalnya atlas (cervix 1) berputar
terhadap processus odontoideus dari axis (cervix 2) sewaktu menggelengkan
kepala.
7.
Circumduksi : Berupa
gerakan dimana ujung distal satu tulang membentuk 1 lingkaran, sedangkan ujung
proksimalnya tetap. Contohnya gerakan memutar lengan 1 lingkaran mengitari
sendi bahu, terjadi pada sendi peluru dengan arah gerakan 3 poros
8.
Pronasi : Gerakan
memutar lengan bawah untuk membalikkan telapak tangan, sehingga telapak tangan
menghadap ke bawah bila lengan bawah ditaru diatas meja
9.
Supinasi : Gerakan berlawanan dengan pronasi
10.
Protaksi : Gerakan mendorong mendibula ke luar
11.
Retraksi : Gerakan menarik mandibula ke dalam
Gangguan
Pada Sistem Gerak Manusia
Ø Fraktura : Patah tulang
Penyebab
: Benturan dan kecelakaan
Ø Rakhitis
: Gangguan metabolism mineral
yang menyebabkan waktu pertumbuhan tulang tidak terjadi.
Penyebab
: Kekurangan vitamin D
Ø Mikrosefalus
: Gangguan pertumbuhan tulang tengkorak
sehingga kepala berukuran kecil.
Penyebab
: Karena pada masa bayi
kekurangan kalsium
Ø Osteoporosis : Penurunan masaa tulang sehingga tulang
rapuh.
Penyebab
: Karena kekurangan kalsium yang
berhubungan dengan usia
Ø Dislokasi
: Pergeseran posisi sendi
Penyebab
: Bergesernya sendi dari kedudukan
semula
Ø Ankilosis
: Suatu keadaan persendian yang
tidak dapat digerakkan karena seolah-oleh menyatu.
Penyebab
: Tidak berfungsinya persendian.
Ø Arthritis :
Infeksi sendi.
Penyebab
: Terjadinya peradangan pada
sendi
Ø Atrofi
: Pengecilan organ tubuh pada
otot
Penyebab
: Kurang dilatih atau digunakan.
Ø Hipertrofi : Pembesaran otot
Penyebab
: Peningkatan jumlah filamen
aktin dan myosin.
Ø Hernia Abdominalis
: Gangguan otot yang disebabkan oleh sobeknya dinding otot perut.
Penyebab
: Sobeknya dinding otot perut.
Ø Tetanus : Penyakit akut yang menyerang
susunan syaraf pusat.
Penyebab
: Disebabkan oleh Bakteri
Clostridium Tetani
Ø Distrofi
: Penyakit otot yang bersifat
menurun.
Penyebab
: Tidak adanya selaput yang
membungkus otot.
Ø Miastenia Grafis
: Keadaan dimana otot berangsur-angsur melemah.
Penyebab
: Adanya antibody yang
merintangi.
Ø Skeliosis
: Kelainan pada ruas tulang
belakang yang membengkok ke samping.
Penyebab
: Kebiasaan buruk yang dilakukan
selama bertahun-tahun.
Ø Kifosis
: Kelainan pada tulang
punggung yang terlalu membengkok ke belakang.
Penyebab
: Kebiasaan menulis yang terlalu
membungkuk.
Ø Lordosis : Kelainan pada tulang leher dan
panggul yang terlalu membengkok ke depan.
Penyebab
: Sikap tubuh yang buruk atau
bawahan sejak lahir.
Ø Nekrosis / Nekrosa
: Selaput tulang rusak.
Penyebab
: Adanya kerusakan selaput atau
trauma.
Fungsi
Rangka
•
Memberi bentuk dan ukuran tubuh
•
Membentuk persendian yang berfungsi untuk
gerakan
•
Tempat pelekatan otot
•
Bekerja sebagai pengungkit
•
Sebagai penyokong berat badan
•
Melindungi organ-organ seperti otak, sumsum
tulang belakang, jantung, dan paru-paru
•
Tempat pembentukan sel-sel darah dan
sel-sel imunitas (sumsum tulang)
•
Penyimpan kalsium
Mekanisme
Kontraksi Otot dan Terjadinya Gerakan
Asam
Laktat : Asam kelelahan
Kontaksi
: Pergeseran aktin
masuk ke dalam zona H menjadi tertutup, maka aktin akan overlefing dan miosin
akan memendek
Tropomiosin : Berfungsi menghambat antara
aktin dan miosin.
Ø Jika
Ca2+ benyak akan menghambat tropomiosin dan mambantu troponin dalam
mengikat aktin dan myosin. Saat itulah terjadi kontraksi, dimana aktin dan
miosin berikatan.
Ø Jika
Ca2+ kurang, akan menyebabkan tropomiosin menghambat pengikatan
antara aktin dan myosin. Saat itulah terjadi relaksasi, dimana aktin dan miosin
tidak berikatan.
Adapun, mekanisme terjadinya gerakan, adalah dimulai dari reseptor (alat
indera) yang mengantar impuls atau rangsangan ® kemudian
diteruskan ke otak dan sum sum tulang belakang melalui syaraf sensorik ®
setelah itu impuls akan menuju efektor (otot) melalui saraf motorik, maka otot
akan bergerak dan membuat tulang juga ikut bergerak, sehingga terjadilah
gerakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar