" Ihfa's World " (ˆ▿ˆʃƪ)♥

" Ihfa's World " (ˆ▿ˆʃƪ)♥

Senin, 27 Januari 2014

[ Makalah Penelitian Biologi ] Analisis Pengaruh Pemberian Ampas Kopi Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN AMPAS KOPI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI


Oleh


Kelompok 2

Ihfah Khaerawaty Gau
A.    Reskyati Maulidia
Eriska Amsari
Khaera Tunnisa
Firda Agustini
Riswanda



SMA NEGERI 8 BULUKUMBA





***********

KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya jualah sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, dengan judul Analisis Pengaruh Pemberian Ampas Kopi Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai dapat terselesaikan.
            Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini kami tidak henti-hentinya mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini termasuk kepada pembimbing kami. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan memberikan informasi tentang bagaimana pengaruh ampas kopi yang selama ini terbuang begitu saja terhadap pertumbuhan tanaman cabai.
            Kami sadar sepenuhnya bahwa dalam penulisan Karya Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan sebagaimana pepatah “Tak ada gading yang tak retak”. Oleh karenanya kami membuka tangan selebar-lebarnya guna menerima saran dan kritik membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Imliah ini.
Akhirnya kami mengharapkan agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat berguna bagi masyarakat Indonesia khususnya di Kabupaten Bulukumba.


                                                                                                Bulukumba, 14 Agustus 2013

                                                                                                Ihfah Khaerawaty Gau, dkk.





DAFTAR ISI
Halaman Sampul………………………………………………………………………..
i
Kata Pengantar…………………………………………………………………………..
ii
Daftar Isi…………………………………………………………………………………
iii
Bab I
PENDAHULUAN………………………………………………………………………
1

A.    Latar Belakang……………………………………………………..
1

B.     Rumusan Masalah………………………………………………….
1

C.     Tujuan Penelitian…………………………………………………..
1

D.    Manfaat Penelitian…………………………………………………..
2
Bab II
KAJIAN TEORI…………………………………………………………………………
3

A.    Kajian Pustaka……………………………………………………..
3

B.     Kerangka Pikir………………………………………………………
12

C.     Hipotesis……………………………………………………………
13
Bab III
METODOLOGI PENELITIAN…………………………………………………………
14

A.    Jenis Penelitian…………………………………………………….
14

B.     Variabel Penelitian…………………………………………………
14

C.     Waktu dan Tempat Penelitian………………………………………
14

D.    Alat dan Bahan……………………………………………………..
15

E.     Prosedur Penelitian…………………………………………………
15

F.      Teknik Analisis Data……………………………………………….
16
Bab IV
HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………………………..
17

A.    Hasil………………………………………………………………..
17

B.     Pembahasan…………………………………………………………
18
Bab V
PENUTUP……………………………………………………………………………….
19

A.    Kesimpulan ………………………………………………………..
19

B.     Saran………………………………………………………………..
19
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………
20



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Tanaman cabai adalah tanaman pangan yang sering digunakan oleh masyarakat, khusunya masyarakat Indonesia. Cabai dengan banyak gizi yang dikandungnya juga sangat bermanfaat bagi kesehatan, sekaligus sebagai pelengkap rasa pada masakan. Dari sekian banyaknya keunggulan cabai, maka tentu saja kebutuhan akan cabai juga akan meningkat.
Banyaknya permintaan akan kebutuhan cabai, mendorong kami sebagai peneliti untuk meningkatkan jumlah produksi cabai melalui ampas kopi, yang selama ini terbuang begitu saja menjadi bermanfaat. Dengan adanya ampas kopi, atau sisa kopi pada secangkir kopi, maka kami berinisatif untuk menggunakannya dalam rangka meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai, disbanding dengan hanya menyiram tanaman cabai dengan air.
B.     Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut.
  1. Bagaimana pengaruh pemberian ampas kopi terhadap pertumbuhan tanaman cabai?
  2. Apakah ampas kopi dapat mempercepat laju pertumbuhan tanaman cabai?

C.    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini, adalah sebagai berikut.
  1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian ampas kopi terhadap pertumbuhan tanaman cabai.
  2. Untuk mengetahui dapatkah ampas kopi mempercepat laju pertumbuhan tanaman cabai.

D.    Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini, adalah sebagai berikut.
  1. 1.      Membantu masyarakat dalam meningkatkan produksi tanaman cabai.
  2. 2.    Membantu masyarakat untuk mengetahui bahwa ampas kopi yang selama ini terbuang dapat digunakan untuk pertumbuhan tanaman cabai.
  3. 3.   Membantu masyarakat dalam mengetahui kandungan zat yang terdapat dalam ampas kopi sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman cabai.




 BAB II
KAJIAN TEORI
A.    Kajian Pustaka
1.      Tanaman Cabai
Cabai atau cabe merah atau lombok (bahasa Jawa) adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan.
A.    Asal Usul dan Perkembangan Tanaman Cabai
Tanaman cabai (hot pepper) berasal dari daratan Amerika Selatan dan Amerika Tengah.Tanaman cabai tumbuh kira-kira sejak 2500 tahun sebelum Masehi.Masyarakat yang pertama kali memanfaatkan dan mengembangkan cabai adalah orang Inca di Amerika Selatan, orang Maya di Amerika Tengah, dan orang Aztek di Meksiko.Mereka memanfaatkannya sebagai bumbu masakan. Christopher Colombus yang mendarat di pantai San Salvador pada tanggal 12 Oktober 1492 menemukan penduduk setempat banyak yang menggunakan buah merah menyala berasa pedas sebagai bumbu masakan. Kemudian Columbus membawa cabai dari benua Amerika ke Spanyol untuk dipersembahkan kepada Ratu Isabella sebagai hasil temuannya di benua Amerika.Pada tahun 1500-an, bangsa Portugis mulai memperdagangkan cabai ke Makao dan Goa, kemudian masuk ke India, Cina, dan Thailand. Sekitar tahun 1513 kerajaan Turki menduduki wilayah Portugis di Hormuz, teluk Persia. Saat Turki menduduki Hongaria, cabai pun dibudidayakan di Hongaria.
Hingga sekarang belum ada data yang pasti mengenai kapan cabai dibawa masuk ke Indonesia. Menurut dugaan kemungkinan cabai dibawa oleh saudagar-saudagar dari Persia ketika singgah di Aceh. Sumber lain menyebutkan bahwa cabai masuk ke Indonesia dibawa oleh bangsa Portugis.
Ø  Morfologi Tanaman Cabai
Tanaman cabai termasuk tanaman semusim (annual) yang berbentuk perdu, tumbuh tegak dengan batang berkayu dan bercabang banyak. Tinggi tanaman dewasa antara 65 – 170 cm dan lebar tajuk 50 – 100 cm.
Dalam dunia tumbuh-tumbuhan (Plantarum), tanaman cabai tergolong dalam tumbuhan yang menghasilkan biji (Spermatophyta). Biji cabai tertutup oleh kulit buah sehingga termasuk dalam golongan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae). Lembaga pada biji cabai terbagi dalam dua daun lembaga, sehingga dimasukkan dalam kelas tumbuhan berbiji belah (Dicotyledoneae). Hiasan bunganya termasuk lengkap, yaitu terdiri atas kelopak dan mahkota, dengan daun-daun mahkota yang berlekatan menjadi satu, sehingga dimasukkan dalam sub-kelas Sympetalae. Cabai termasuk dalam keluarga terung-terungan (Solanaceae).
Ø  Klasifikasi Tanaman Cabai
Kingdom       :  Plantae
Divisi            :  Spermatophyta
Subdivisi       :  Angiospermae
Kelas            :  Dicotyledoneae
Subkelas       :  Sympetalae
Ordo             :  Tubiflorae (Solanales)
Famili           :  Solanaceae
Genus           :  Capsicum
Spesies         :  Capsicum annum L.
Ø  Anantomi Tanaman Cabai
a.       Akar Tanaman Cabai
Perakaran tanaman cabai merupakan akar tunggang yang terdiri atas akar utama (primer) dan akar laterl (sekunder). Dari akar lateral keluar serabut-serabut akar (akar tersier). Panjang akar primer berkisar 35 – 50 cm. Akar lateral menyebar dengan panjang berkisar 35 – 45 cm.
b.      Batang Tanaman Cabai
Batang utama tanaman cabai tegak lurus dan kokoh, tinggi sekitar 30 – 40 cm, dan diameter batang sekitar 1,5 – 3,0 cm. Batang utama berkayu dan berwarna cokelat kehijauan. Pada budidaya cabai intensif pembentukan kayu pada batang utama mulai terjadi pada umur 30 – 40 hari setelah tanam (HST). Pada setiap ketiak daun akan tumbuh tunas baru yang dimulai pada umur 10 – 15 HST. Namun pada budidaya cabai intensif, tunas-tunas baru itu haru dirempel.
Dilihat dari pertumbuhannya, pertambahan panjang tanaman cabai diakibatkan oleh pertumbuhan kuncup secara terus-menerus. Pertumbuhan seperti ini disebut pertumbuhan simpodial. Cabang primer akan membentuk percabangan sekunder dan cabang sekunder membentuk percabangan tersier terus- menerus. Pada budidaya cabai secara intensif akan terbentuk sekitar 11 – 17 percabangan pada satu periode pembungaan.
c.       Daun Tanaman Cabai
Daun tanaman cabai berwarna hijau muda sampai gelap. Daun ditopang oleh tangkai daun.Tulang daun berbentuk menyirip. Secara keseluruhan bentuk daun tanaman cabai besar adalah lonjong dengan ujung daun meruncing.
d.      Bunga dan Buah Cabai
Seperti umumnya famili Solanaceae, bunga tanaman cabai berbentuk terompet (hyporcrateriformis). Bunga tanaman cabai tergolong bunga yang lengkap (completus) karena terdiri dari kelopak bunga (calyx), mahkota bunga (corrola), benang sari (stamen), dan putik (pistillium). Alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik) pada tanaman cabai terletak dalam satu bunga sehingga disebut berkelamin dua (hermaphroditus). Bunga cabai tumbuh di percabangan (ketiak daun), terdiri dari 6 helai kelopak bunga berwarna hijau dan 5 helai mahkota bunga berwarna putih.
Tangkai putik berwarna putih dengan kepala putik berwarna kuning kehijauan. Dalam satu bunga terdapat satu putik dan enam benang sari. Tangkai sari berwarna putih dengan kepala sari berwarna biru keunguan. Setelah penyerbukan akan terjadi pembuahan. Pada saat pembentukan buah, mahkota bunga rontok tetapi kelopak bunga tetap menempel pada buah. Bentuk buah bervariasi, tergantung pada varietasnya.
2.      Ampas Kopi
Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi.
Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab: قهوة‎ (qahwah) yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasaBelanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.
Secara umum, terdapat dua jenis biji kopi, yaitu arabika (kualitas terbaik) dan robusta.
Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya. Di samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler).
Ø  Manfaat Ampas Kopi
a.       Manfaat ampas kopi untuk kulit.
Cara Mencerahkan Kulit Wanita, manfaat ampas kopi untuk kulit digunakan sebagai scrub kopi.Cara menggunakan ampas kopi untuk scrub; Ampas kopi campurkan dengan minyak zaitun dan susu pembersih, aduk dengan rata. Kemudian ambillah campuran scrub kopi tersebut secukupnya untuk dioleskan ke punggung, tangan dan kaki, gosok perlahan. Jika sudah merata, diamkan sekurangnya 5 menit. Jika kulit anda sensitif, sebelum dioles ke tubuh coba terlebih dahulu ke punggung tangan.Sesudah ampas kopi kering, basahi dengan air, lakukan pemijatan selama 3 menit. Kemudian bilas hingga bersih. Setelah dibilas, keringkan kulit selama 3 menit.
b.      Manfaat ampas kopi untuk kecantikan.
Pastikan ampas seduhan kopi jangan dibuang percuma. Selain untuk dikonsumsi, banyak sekali manfaat ampas kopi untuk kecantikan kulit.
c.       Manfaat ampas kopi untuk wajah.
Selain untuk kulit juga ampas kopi digunakan sebagai masker kopi.
d.      Manfaat ampas kopi dapat digunakan sebagai neutraliser bau.
Jika saluran pembuangan dapur Anda bau, ambillah secangkir bubuk kopi kemudian masukkan ke dalam lubang saluran pembuangan dapur Anda dengan air mendidih, maka baunya akan berkurang.
3.      Pertumbuhan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai peningkatan ukuran yang bersifat permanen (tetap), tidak dapat kembali (irreversible), dan dapat dinyatakan secara kuantitatif.
Proses pertumbuhan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintesis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut.
1.      Tahap pembelahan sel, yaitu satu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
2.      Tahap pembesaran sel, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak.
3.      Tahap diferensiasi sel, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi.
Ø  Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
-          Faktor Luar (Eksternal)
a)      Air (H2O)
Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi tumbuhan. Air diperlukan tumbuhan sebagai media berlangsungnya reaksi kimia di dalam sel, komponen dasar pembentukan makanan, dan membantu mengedarkan zat makanan ke seluruh bagian tubuh.
b)      Oksigen (O2)
Oksigen dibutuhkan tumbuhan untuk menghasilkan energy. Jika suplai oksigen berkurang, maka proses tumbuh dan berkembang tumbuhan menjadi terganggu.
c)      Karbon Dioksida (CO2)
Seperti air, karbon dioksida dibutuhkan untuk proses pembentukan zat makanan melalui proses fotosintesis. Kekurangan suplai karbon dioksida juga akan menyebabkan pembentukan makanan menjadi berkurang.
d)     Suhu
Pada dasarnya, suhu yang dibutuhkan tumbuhan selama pertumbuhan dan perkembangannya berbeda-beda, bergantung pada jenis tumbuhan dan tempat hidupnya. Namun, secara umum pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan biasa berlangsung pada suhu 4-45˚C dan optimum pada kisaran suhu 28-33˚C.
e)      Cahaya
Cahaya dibutuhkan tumbuhan agar dapat melakukan fotosintesis. Tumbuhan yang dipelihara dalam ruangan gelap atau memperoleh cahaya redup akan menghasilkan batang yang tumbuh panjang tetapi dalam kondisi lemah; daun berukuran kecil; dan tumbuhan tampak berwarna pucat. Peristiwa pertumbuhan yang demikian dikenal sebagau gejala etiolasi.
f)       Unsur Hara dalam Tanah
Tumbuhan membutuhkan berbagai unsure hara yang tersimpan di dalam tanah. Semua unsur hara tersebut digunakan sebagai komponen penyusun organic dalam sel.
g)      Polutan
Berbagai jenis polutan dapat menghambat pertumbuhan. Polutan berupa gas-gas beracun (seperti karbon monoksida, belerang dioksida, hydrogen fluoride, hydrogen sulfida) dapat menghambat pertumbuhan, bahkan kematian tumbuhan.
-          Factor Dalam (Internal)
a)      Gen / DNA / Materi Penurunan Sifat
Gen berfungsi mengendalikan seluruh aktivitas yang terjadi di dalam sel, termasuk pertumbuhan. Meskipun dua tumbuhan mendapat pengaruh lingkungan yang sama, tetap jika kedua tumbuhan tersebut memiliki gen yang berbeda maka kemampuan tumbuhnya pun berbeda.
b)      Hormon
Aktivitas tumbuh dan berkembang juga diatur oleh senyawa kimia berupa hormone tumbuhan (fitohormon). Ada enam macam hormone tumbuhan, yaitu
1.      Auksin
Auksin diperoleh pada bagian ujung batang (pucuk) dan daun muda yang kemudian didistribusikan ke bagian bawah. Berikut beberapa fungsi auksin.
·         Memengaruhi pertumbuhan apikal (ujung batang)
·         Memengaruhi perkembangan buah
·         Mengurangi pertumbuhan cabang lateral
·         Memengaruhi proses jatuhnya daun dan buah
·         Merangsang pembentukan akar liar
2.      Giberelin
Giberelin banyak terdapat pada bagian ujung daun, kuncup, biji, dan ujung akar. Berikut ini beberapa fungsi dari giberelin.
·         Merangsang pertumbuhan batang, daun, dan akar
·         Merangsang pematangan serbuk sari dan pertumbuhan tangkai serbuk sari
·         Merangsang perkembangan bunga (pada tumbuhan tertentu)
·         Merangsang pertunasan pada kuncup
·         Mengehntikan dormansi pada biji
·         Mempercepat perkecambahan pada biji
3.      Sitokinin
Beberapa fungsi dari hormone sitokinin adalah sebagai berikut.
·         Menyebabkan pertumbuah embrio dan meningkatkan pertumbuhan rata-rata sel yang diisolasi di laboratorium
·         Merangsang pembelahan pada sel yang berhenti bermitosis
·         Bersama auksin menyebabkan meningkatnya kecepatan pembelahan sel
·         Mempertahankan warna pada daun sehingga tidak cepat berubah menjadi kuning setelah dipetik dari pohon
·         Merangsang pemasakan pada buah yang telah dipetik dari pohon
·         Merangsang diferensiasi sel pada jaringan meristem
·         Merangsang pertumbuhan tunas lateral
4.      Etilena (etena – CH2CH2)
Gas etilena berfungsi untuk mempercepat proses pematangan buah, respirasi, dan pengguguran daun. Tempat pembentukan gas etilena pada masing-masing buah letaknya berbeda-beda, ada yang di ujung (seperti pada buah pepaya) atau  di bagian pangkal (seperti pada buah mangga).
5.      Asam Absisat
Asam absisat berfungsi menghambat proses pertumbuhan batang (inhibitor) dan merangsang dormansi biji.
6.      Kalin
Kalin berfungsi dalam pembentukan organ tumbuhan.
B.     Kerangka Pikir



 

C.    Hipotesis
Seperti yang kita ketahui, hipotesis adalah suatu dugaan sementara dalam suatu penelitian. Dimana, hipotesis dalam penelitian kali ini adalah apabila tanaman cabai diberikan ampas kopi, maka pertumbuhan tanaman cabai akan menjadi lebih cepat dibandingkan dengan tanaman cabai yang biasanya.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.    Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah jenis penelitian eksperimen. Metode eksperimen adalah metode yang dipergunakan oleh peneliti terhadap objeknya dengan jalan mengadakan eksperimen-eksperimen. Jenis penelitian tersebut adalah jenis penelitian yang dimana kami selaku penulis akan melakukan berbagai percobaan sehingga karya tulis ilmiah ini dapat tercapai dengan baik.
B.     Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, kami menggunakan 3 jenis variabel, yaitu sebagai berikut.
  1. Ø  Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ampas kopi,
  2. Ø  Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pertumbuhan tanaman cabai,
  3. Ø  Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah tanaman cabai yang tidak diberi ampas kopi.

C.    Waktu dan Tempat Penelitian
a.       Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu :
a.       Tahap Persiapan
Tahap persiapan dalam penelitian ini dilakukan pada tanggal 24 Juli 2013.
b.      Tahap Penerapan atau Pelaksanaan
Tahap penerapan atau pelaksanaan dalam penelitian ini dilakukan pada tanggal 6 Agustus 2013.
c.       Tahap Penyelesaian
Tahap penyelesaian dalam penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 Agustus 2013.
b.      Tempat Penelitian
Penelitian mengenai Pengaruh Pemberian Ampas Kopi Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai ini dilakukan di rumah salah satu peneliti.
D.    Alat dan Bahan
Dalam penelitian ini ada beberapa alat dan bahan yang kami gunakan untuk membantu dalam melakukan eksperimen sekaligus untuk mencapai hasil yang kami harapkan, diantaranya.
a.       Alat
1.      Pot
2.      Cangkul
3.      Penggaris
b.      Bahan
1.      Bibit tanaman cabai
2.      Ampas kopi
3.      Air
4.      Tanah
E.     Prosedur Penelitian
Data-data penelitian ini kami peroleh melalui observasi dan eksperimen, sesuai dengan desain penelitian. Selain itu, studi pustaka juga dilakukan guna untuk menambah berbagai macam informasi mengenai kandungan zat yang terdapat ampas kopi sebagai objek penelitian.
Adapun langkah-langkah dalam meneliti pertumbuhan tanaman cabai yang diberi ampas kopi dan tidak diberi ampas kopi adalah, sebagai berikut.
1.      Siapkan segala alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian dan pengamatan.
2.      Kemudian ambil tanah, dan masukkan kedalam pot yang telah disediakan sebagai media tanam pengganti lahan.
3.      Selanjutnya, tanam bibit cabai di pot yang telah disediakan.
4.      Untuk bibit 1 (Pot 1) diberikan perlakuan, dengan menyiram tanaman 2 kali setiap dua hari dengan air ditambah dengan ampas kopi yang sudah tidak digunakan lagi. Sedangkan, untuk bibit 2 (Pot 2) diberikan perlakuan, dengan menyiram tanaman 2 kali setiap dua harinya dengan air saja. Perlakuan ini dilakukan selama 9 hari, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
5.      Amati kedua tanaman tersebut, lalu ukur seberapa besar pertumbuhan tanaman tiap harinya dengan menghitung jumlah daun, dan tinggi batang tanaman cabai.
6.      Data ukuran tinggi tanaman cabai dan jumlah daun dimasukkan dalam tabel data pengamatan yang selajutnya akan dijadikan sebagai penentu dari hasil penelitian.
F.     Teknik Analisis Data
Cara pengujian dengan menggunakan alat ukur berupa penggaris sebagai alat utama untuk mengukur seberapa besar keberhasilan ampas kopi dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman cabai.





BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan sebagai peneliti terhadap pertumbuhan tanaman cabai yang diberikan ampas kopi dan tidak diberi ampas kopi, hasilnya adalah sebagai berikut.
Percobaan
Hasil Pengamatan (Bibit 1)*
Hasil Pengamatan (Bibit 2)**
Tinggi Tanaman (cm)
Jumlah Daun (lembar)
Tinggi Tanaman (cm)
Jumlah Daun (lembar)
Hari 1
6 Agustus 2013
12,5
6
12,5
6
Hari 2
7 Agustus 2013
13
6
12,5
6
Hari 3
8 Agustus 2013
13,8
6
12,9
6
Hari 4
9 Agustus 2013
14
6
13,2
6
Hari 5
10 Agustus 2013
14,3
6
13,5
6
Hari 6
11 Agustus 2013
14,6
6
13,7
6
Hari 7
12 Agustus 2013
15
7
14,1
6
Hari 8
13 Agustus 2013
15,5
7
14,5
7
Hari 9
14 Agustus 2013
16,5
7
14,8
7
Tabel 1. Tabel Hasil Pengamatan Pertumbuhan pada Bibit Tanaman Cabai
Keterangan          :
*Bibit 1                 : Bibit tanaman cabai yang diberi ampas kopi
**Bibit 2               : Bibit tanaman cabai yang tidak diberi ampas kopi

Diagram 1. Diagram Garis Hasil Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Cabai
B.     Pembahasan
Dari penelitian yang telah kami lakukan berdasarkan dengan hasil pengamatan, data menunjukkan bahwa tanaman cabai yang diberi ampas kopi memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan tanaman cabai yang hanya diberi air. Hal ini berarti ampas kopi memiliki kandungan zat yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat.



BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut.
  1. Pemberian ampas kopi pada tanaman cabai memperlihatkan pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan pada tanaman cabai yang tumbuh pada umumnya.
  2. Ukuran batang tanaman cabai yang telah diberikan ampas kopi lebih tinggi dibandingkan tanaman cabai yang tumbuh pada umumnya.
  3. Batang tanaman cabai yang telah diberikan ampas kopi memiliki bentuk batang yang tegak dibandingkan tanaman cabai tanpa pemberian ampas kopi.

B.     Saran
Dari hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka sarannya adalah sebagai berikut.
  1. 1. Sebaiknya penelitian yang kami lakukan ini dapat dilanjutkan oleh para peneliti lainnya guna peningkatan dan pengembangan dalam bidang pertanian.
  2. 2.     Pemanfaatan limbah ampas kopi ini diharapkan dapat dorongan agar dapat terus berinovasi.
  3. 3.  Pemanfaatan limbah ampas kopi ini diharapkan dapat digunakan dengan sebaiknya guna meningkatkan produksi cabai dalam menanggulangi peningkatan kebutuhan cabai di masyarakat Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA
Sudjadi, Bagod & Siti Laila. 2007. Biologi SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Yudhistira.
http://id.wikipedia.org/wiki/Cabai diakses pada tanggal 13 Agustus 2013
http://huderi.wordpress.com/tag/pengertian-cabai/ diakses pada tanggal 13 Agustus 2013


Download versi lengkapnya di sini !

1 komentar:

  1. Alhamdulillah masih ada saudara yang ikhlas berbagiilmu.
    Semoga menjadi inspirasi bagi kita semua... Amiin yaa Rabbul alamin.

    BalasHapus