" Ihfa's World " (ˆ▿ˆʃƪ)♥

" Ihfa's World " (ˆ▿ˆʃƪ)♥

Rabu, 29 Oktober 2014

Soal dan Jawaban Mid Pendidikan Agama Islam

SOAL DAN JAWABAN MID PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Oleh

IHFAH KHAERAWATY GAU (PO714203141020)
D IV Analis Kesehatan


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh *pasang senyum simetris* 
Iseng pengen posting sesuatu di blog, jadilah jawaban mid Pendidikan Agama Islam hari ini saya posting :D
Rencananya pengen posting cerita pendek, tapi otak lagi ngadat untuk ngarang cerita + rasa malas entah mengapa semakin mendera *Astagfirullah >.<
And then~ Sekian kata-kata pembuka dari sang pemilik blog *eaaaaa* 
Langsung aja kali yah... selamat membaca! :D



1.      Jelaskan makna “ilah” dalam Al-Quran!
Dalam Al-Quran kata “ilah” diartikan sebagai sesuatu yang dipentingkan (dianggap penting) oleh manusia sedemikian rupa, sehingga manusia merelakan dirinya dikuasai oleh-Nya. Perkataan dipentingkan hendaklah diartikan secara luas. Tercakup didalamnya yang dipuja, dicintai, diagungkan, diharap-harapkan dapat memberikan kemaslahatan atau kegembiraan, dan termasuk pula sesuatu yang ditakuti akan mendatangkan bahaya atau kerugian.

2.      Jelaskan tentang perbedaan makna pada istilah-istilah berikut; mukmin, muslim, musyrik, dan muttaqin!
Ø  Mukmin berasal dari kata iman, artinya seorang yang telah beriman, yakni memercayai bahwa tiada Tuhan selain Allah, memercayai ke-Esaan dan segala sifat kesempurnaan-Nya. Keimanan itu bukan hanya percaya, melainkan membuahkan amal saleh, yakni perbuatan yang diridai oleh Allah SWT.
Ø  Muslim artinya orang yang memeluk agama islam. Seorang muslim memercayai dan mengakui dengan yakin bahwa tiada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad itu Rasul Allah, mengerjakan sholat lima waktu dalam sehari semalam, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadan, dan menunaikan haji bila mampu.
Ø  Musyrik adalah orang yang mempersekutukan Allah, mengaku akan adanya Tuhan selain Allah atau menyamakan sesuatu dengan Allah. Perbuatan itu disebut Musyrik. Syrik adalah perbuatan dosa yang paling besar, kerana itu kita harus menjauhi perbuatan yang menjerumuskan kepada syrik.
Ø  Muttaqin artinya orang yang takwa. Menjauhi larangan Allah dan mematuhi perintah Allah. Dia sentiasa berhati-hati di dalam kehidupan di dunia ini. Dia melaksanakan semua yang wajib dan meninggalkan yang semua yang haram. Dan pada masa yang sama memperbanyakkan yang sunah dan meninggalkan yang syubha dan makruh. Takwa adalah sikap orang yang beriman sebagai pembuktian keimanan dan ke-Islamanya. Semakin baik iman dan islam seseorang, akan semakin tinggi pula ketakwaanya.

3.      Jelaskan tentang tanda-tanda orang yang beriman dalam Q. S. Al-Mu’minuun ayat 1-9 dan Q. S. Al-Anfal ayat 1-4!
Ø  Jika disebut nama Allah, maka hatinya bergetar dan berusaha agar ilmu Allah tidak lepas dari syaraf memorinya, serta jika dibacakan ayat Al-Quran, maka bergejolak hatinya untuk segera melaksanakannya (Al-Anfal: 2). Dia akan berusaha memahami ayat yang tidak dia pahami sebelumnya.
Ø  Senantiasa tawakkal, yaitu bekerja keras berdasarkan kerangka ilmu Allah, diiringi dengan doa, yaitu harapan untuk tetap hidup dengan ajaran Allah menurut Sunnah Rasul (Ali Imran: 120, Al-Maidah: 12, Al-Anfal: 2, At-Taubat: 52, Ibrahim: 11, Mujadalah: 10, dan At-Taghabun: 13).
Ø  Tertib dalam melaksanakan shalat dan selalu menjaga pelaksanakannya (Al-Anfal: 3 dan Al-Mu’minuun: 2, 7). Bagaimanapun sibuknya, kalau sudah masuk waktu shalat, dia segera shalat untuk membina kualitas imannya.
Ø  Menafkahkan rezki yang diterimanya (Al-Anfal: 3 dan Al-Mukminun: 4). Hal ini dilakukan sebagai suatu kesadaran bahwa harta yang dinafkahkan di jalan Allah merupakan upaya pemerataan ekonomi, agar tidak terjadi ketimpangan antara yang kaya dengan yang miskin.
Ø  Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan (Al-Mukminun: 3, 5). Perkataan yang bermanfaat atau yang baik adalah yang berstandar ilmu Allah, yaitu Al-Quran menurut Sunnah Rasulullah.
Ø  Memelihara amanah dan menempati janji (Al-Mukminun: 6). Seorang mu’min tidak akan bekhianat dan dia akan selalu memegang amanah dan menepati janji.
Ø  Berjihad di jalan Allah dan suka menolong (Al-Anfal: 74). Berjihad di jalan Allah adalah bersungguh-sungguh dalam menegakkan ajaran Allah, baik dengan harta benda yang dimiliki maupun dengan nyawa.

4.      Jelaskan makna hamba dan khalifah beserta contohnya masing-masing (sebanyak-banyaknya)
Ø  Manusia sebagai Hamba Allah
Kebenaran (Hakikat) dari kehambaan Allah adalah ketaatan, kepatuhan, dan ketundukan. Hamba Allah adalah manusia yang taat, tunduk, dan patuh kepada Allah. Jadi, sebagai hamba Allah manusia harus beribadah kepada Allah menjauhi yang dilarang dan menjalankan apa yang diperintahkan (Taqwa). Pengabdian manusia harus dilakukan dengan sukarela, tanpa paksaan dan Allahpun tidak akan rela apabila mahkluknya tidak mau menyembah kepada-Nya.
Manusia sebagai hamba Allah memiliki tanggung jawab untuk senantiasa tunduk, patuh, taat kepada Allah, dan memelihara iman yang bersifat fluktuatif serta tanggung jawab pada diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar, maupun pada Allah SWT.
Contohnya, adalah sebagai berikut.
1.      Melaksanakan shalat
2.      Berpuasa
3.      Bersedekah
4.      Istighfar
5.      Shalawat
6.      Dzikir
7.      Naik haji bagi yang mampu
8.      Membaca Al-Quran
9.      Bertawaqqal
10.  Bertaqwa kepada Allah SWT
Ø  Manusia sebagai Khalifah
Khalifah sebagai pengganti yang memegang kekuasaan setalah wafatnya Rasulullah. Kekuasaan yang diberikan kepada manusia itu bersifat kreatif, karena dirinya (khalifah) akan mengolah segala sesuatu yang ada di bumi tentunya dengan ketentuan yang ditetapkan Allah. Allah mengajarkan kepada manusia tentang kebenaran dengan segala penciptaan-Nya melalui pemahaman terhadap hukum-hukum yang terkandung dalam ciptaan-Nya. Manusia adalah mahkluk sempurna dibanding mahkluk-mahkluk yang lain. Manusia diberi akal agar dapat memakmurkan bumi, dan manusia juga disebut dengan mahkluk yang serba dimensi. Antara anugerah utama Allah kepada manusia ialah pemilihan manusia untuk menjadi khalifah atau wakil-Nya di bumi. Dengan ini manusia berkewajiban menegakkan kebenaran, kebaikan, mewujudkan kedamaian, menghapuskan kemungkaran serta penyelewengan dan penyimpangan dari jalan Allah.
Manusia sebagai khalifah di bumi memiliki tanggung jawab menjalankan tugas kepemimpinan, memelihara, dan mengelola alam. Terdapat wewenang berupa kebebasan untuk memilih dan menentukan sesuatu yang berlandaskan tauhidullah. Kekuasaan manusia dibatasi oleh aturan-aturan dan hukum-hukum Allah.
Contohnya, adalah sebagai berikut.
1.      Membuang sampah pada tempatnya
2.      Tidak menebang pohon sembarangan
3.      Bersikap jujur
4.      Bertanggung jawab
5.      Disiplin
6.      Selalu mementingkan orang lain diatas kepentingan diri sendiri
7.      Senang membantu orang lain
8.      Peduli terhadap sesama
9.      Bersikap adil pada semua orang
10.  Memiliki rasa cinta terhadap lingkungan
11.  Bersikap mandiri

5.      Jelaskan perbedaan antara Hukum dan HAM dalam pandangan Islam dan Barat!
Hukum dalan pandangan Islam dan Barat!
Hukum adalah seperangkat norma atau aturan yang mengatur tingkah laku manusia, baik norma atau aturan tersebut tumbuh dalam masyarakat maupun yang dibuat oleh cara tertentu dan ditegakkan oleh penguasa.
Sedangkan hukum Islam adalah hukum yang ditetapkan oleh Allah melalui wahyu-Nya yang kini terdapat dalam Al-Quran dan dijelaskan Nabi Muhammad sebagai Rasul-Nya melalui Sunnah yang kini terhimpun dengan baik dalam kitab-kitab hadits. Hukum Islam adalah hukum yang bersumber dan merupakan bagian dari ajaran Islam.
HAM dalam pandangan Islam dan Barat!
Hak Asasi Manusia adalah hak dasar atau hak pokok yang melekat pada diri manusia semenjak ia berada dalam kandungan sampai meninggal dunia yang harus mendapat perlindungan. HAM menurut pemikiran barat semata-mata bersifat antroposentris, artinya segala sesuatu berpusat kepada manusia, sehingga manusia sangat dipentingkan. Sedangkan ditilik dari sudut pandang Islam bersifat teosentris, artinya segala sesuatu berpusat kepada Tuhan, sehingga Tuhan sangat dipentingkan.
Pemikiran barat menempatkan manusia pada posisi bahwa manusialah yang menjadi tolak ukur segala sesuatu, maka di dalam Islam melalui firman-Nya, Allahlah yang menjadi tolak ukur segala sesuatu, sedangkan manusia letak perbedaan yang fundamental antara hak-hak asasi menurut pola pemikiran barat dengan hak-hak asasi menurut pola ajaran Islam.

6.      Jelaskan secara detail perbedaan antara akhlak, etika dan moral!
Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran. Etika adalah ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia semuanya, terutama yang mengenai gerak gerik pikiran dan rasa yang merupakan pertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuannya yang merupakan perbuatan. Moral adalah suatu tindakan yang sesuai dengan ukuran tindakan yang umum diterima oleh kesatuan sosial atau lingkungan tertentu.
Yang menjadi sumber adalah akhlak adalah yang menjadi ukuran baik dan buruk atau mulia dan tercela. Sumber akhlak adalah Al-Quran dan sunah. Jika dalam etika untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk tolak ukur yang digunakan atau sumbernya adalah akal pikiran atau rasio (filsafat), sedangkan dalam pembicaraan moral tolak ukur yang digunakan adalah norma-norma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung di masyarakat.
Akhlak terbagi menjadi dua macam, yaitu: akhlak mahmudah dan akhlak madzmumah. Etika terbagi menjadi tiga macam, yaitu: etika deskriptif, etika normatif dan etika mateatika. Sedangkan moral terbagi menjadi moral keagamaan dan moral seluler.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar