SOAL DAN JAWABAN MID PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Oleh
IHFAH KHAERAWATY GAU
(PO714203141020)
D IV Analis Kesehatan
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh *pasang senyum simetris*
Iseng pengen posting sesuatu di blog, jadilah jawaban mid Pendidikan Agama Islam hari ini saya posting :D
Rencananya pengen posting cerita pendek, tapi otak lagi ngadat untuk ngarang cerita + rasa malas entah mengapa semakin mendera *Astagfirullah >.<
And then~ Sekian kata-kata pembuka dari sang pemilik blog *eaaaaa*
Langsung aja kali yah... selamat membaca! :D
1.
Jelaskan
makna “ilah” dalam Al-Quran!
Dalam Al-Quran kata
“ilah” diartikan sebagai sesuatu yang dipentingkan (dianggap penting) oleh
manusia sedemikian rupa, sehingga manusia merelakan dirinya dikuasai oleh-Nya.
Perkataan dipentingkan hendaklah diartikan secara luas. Tercakup didalamnya
yang dipuja, dicintai, diagungkan, diharap-harapkan dapat memberikan
kemaslahatan atau kegembiraan, dan termasuk pula sesuatu yang ditakuti akan
mendatangkan bahaya atau kerugian.
2.
Jelaskan
tentang perbedaan makna pada istilah-istilah berikut; mukmin, muslim, musyrik,
dan muttaqin!
Ø Mukmin
berasal dari kata iman, artinya seorang yang telah beriman, yakni memercayai
bahwa tiada Tuhan selain Allah, memercayai ke-Esaan dan segala sifat
kesempurnaan-Nya. Keimanan itu bukan hanya percaya, melainkan membuahkan amal
saleh, yakni perbuatan yang diridai oleh Allah SWT.
Ø Muslim
artinya orang yang memeluk agama islam. Seorang muslim memercayai dan mengakui
dengan yakin bahwa tiada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad itu Rasul Allah, mengerjakan
sholat lima waktu dalam sehari semalam, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadan,
dan menunaikan haji bila mampu.
Ø Musyrik
adalah orang yang mempersekutukan Allah, mengaku akan adanya Tuhan selain Allah
atau menyamakan sesuatu dengan Allah. Perbuatan itu disebut Musyrik. Syrik
adalah perbuatan dosa yang paling besar, kerana itu kita harus menjauhi
perbuatan yang menjerumuskan kepada syrik.
Ø Muttaqin
artinya orang yang takwa. Menjauhi larangan Allah dan mematuhi perintah Allah.
Dia sentiasa berhati-hati di dalam kehidupan di dunia ini. Dia melaksanakan
semua yang wajib dan meninggalkan yang semua yang haram. Dan pada masa yang
sama memperbanyakkan yang sunah dan meninggalkan yang syubha dan makruh. Takwa
adalah sikap orang yang beriman sebagai pembuktian keimanan dan ke-Islamanya. Semakin
baik iman dan islam seseorang, akan semakin tinggi pula ketakwaanya.
3.
Jelaskan
tentang tanda-tanda orang yang beriman dalam Q. S. Al-Mu’minuun ayat 1-9 dan Q.
S. Al-Anfal ayat 1-4!
Ø Jika
disebut nama Allah, maka hatinya bergetar dan berusaha agar ilmu Allah tidak
lepas dari syaraf memorinya, serta jika dibacakan ayat Al-Quran, maka bergejolak
hatinya untuk segera melaksanakannya (Al-Anfal: 2). Dia akan berusaha memahami
ayat yang tidak dia pahami sebelumnya.
Ø Senantiasa
tawakkal, yaitu bekerja keras berdasarkan kerangka ilmu Allah, diiringi dengan
doa, yaitu harapan untuk tetap hidup dengan ajaran Allah menurut Sunnah Rasul
(Ali Imran: 120, Al-Maidah: 12, Al-Anfal: 2, At-Taubat: 52, Ibrahim: 11,
Mujadalah: 10, dan At-Taghabun: 13).
Ø Tertib
dalam melaksanakan shalat dan selalu menjaga pelaksanakannya (Al-Anfal: 3 dan
Al-Mu’minuun: 2, 7). Bagaimanapun sibuknya, kalau sudah masuk waktu shalat, dia
segera shalat untuk membina kualitas imannya.
Ø Menafkahkan
rezki yang diterimanya (Al-Anfal: 3 dan Al-Mukminun: 4). Hal ini dilakukan
sebagai suatu kesadaran bahwa harta yang dinafkahkan di jalan Allah merupakan
upaya pemerataan ekonomi, agar tidak terjadi ketimpangan antara yang kaya
dengan yang miskin.
Ø Menghindari
perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan (Al-Mukminun: 3, 5).
Perkataan yang bermanfaat atau yang baik adalah yang berstandar ilmu Allah,
yaitu Al-Quran menurut Sunnah Rasulullah.
Ø Memelihara
amanah dan menempati janji (Al-Mukminun: 6). Seorang mu’min tidak akan
bekhianat dan dia akan selalu memegang amanah dan menepati janji.
Ø Berjihad
di jalan Allah dan suka menolong (Al-Anfal: 74). Berjihad di jalan Allah adalah
bersungguh-sungguh dalam menegakkan ajaran Allah, baik dengan harta benda yang
dimiliki maupun dengan nyawa.
4.
Jelaskan
makna hamba dan khalifah beserta contohnya masing-masing (sebanyak-banyaknya)
Ø Manusia sebagai Hamba Allah
Kebenaran
(Hakikat) dari kehambaan Allah adalah ketaatan, kepatuhan, dan ketundukan.
Hamba Allah adalah manusia yang taat, tunduk, dan patuh kepada Allah. Jadi,
sebagai hamba Allah manusia harus beribadah kepada Allah menjauhi yang dilarang
dan menjalankan apa yang diperintahkan (Taqwa). Pengabdian manusia harus
dilakukan dengan sukarela, tanpa paksaan dan Allahpun tidak akan rela apabila
mahkluknya tidak mau menyembah kepada-Nya.
Manusia
sebagai hamba Allah memiliki tanggung jawab untuk senantiasa tunduk, patuh,
taat kepada Allah, dan memelihara iman yang bersifat fluktuatif serta tanggung
jawab pada diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar, maupun pada Allah SWT.
Contohnya, adalah
sebagai berikut.
1. Melaksanakan
shalat
2. Berpuasa
3. Bersedekah
4. Istighfar
5. Shalawat
6. Dzikir
7. Naik
haji bagi yang mampu
8. Membaca
Al-Quran
9. Bertawaqqal
10. Bertaqwa
kepada Allah SWT
Ø Manusia sebagai Khalifah
Khalifah
sebagai pengganti yang memegang kekuasaan setalah wafatnya Rasulullah.
Kekuasaan yang diberikan kepada manusia itu bersifat kreatif, karena dirinya
(khalifah) akan mengolah segala sesuatu yang ada di bumi tentunya dengan
ketentuan yang ditetapkan Allah. Allah mengajarkan kepada manusia tentang
kebenaran dengan segala penciptaan-Nya melalui pemahaman terhadap hukum-hukum
yang terkandung dalam ciptaan-Nya. Manusia adalah mahkluk sempurna dibanding
mahkluk-mahkluk yang lain. Manusia diberi akal agar dapat memakmurkan bumi, dan
manusia juga disebut dengan mahkluk yang serba dimensi. Antara anugerah utama
Allah kepada manusia ialah pemilihan manusia untuk menjadi khalifah atau wakil-Nya
di bumi. Dengan ini manusia berkewajiban menegakkan kebenaran, kebaikan,
mewujudkan kedamaian, menghapuskan kemungkaran serta penyelewengan dan penyimpangan
dari jalan Allah.
Manusia
sebagai khalifah di bumi memiliki tanggung jawab menjalankan tugas
kepemimpinan, memelihara, dan mengelola alam. Terdapat wewenang berupa
kebebasan untuk memilih dan menentukan sesuatu yang berlandaskan tauhidullah.
Kekuasaan manusia dibatasi oleh aturan-aturan dan hukum-hukum Allah.
Contohnya, adalah
sebagai berikut.
1. Membuang
sampah pada tempatnya
2. Tidak
menebang pohon sembarangan
3. Bersikap
jujur
4. Bertanggung
jawab
5. Disiplin
6. Selalu
mementingkan orang lain diatas kepentingan diri sendiri
7. Senang
membantu orang lain
8. Peduli
terhadap sesama
9. Bersikap
adil pada semua orang
10. Memiliki
rasa cinta terhadap lingkungan
11. Bersikap
mandiri
5.
Jelaskan
perbedaan antara Hukum dan HAM dalam pandangan Islam dan Barat!
Hukum
dalan pandangan Islam dan Barat!
Hukum
adalah seperangkat norma atau aturan yang mengatur tingkah laku manusia, baik
norma atau aturan tersebut tumbuh dalam masyarakat maupun yang dibuat oleh cara
tertentu dan ditegakkan oleh penguasa.
Sedangkan
hukum Islam adalah hukum yang ditetapkan oleh Allah melalui wahyu-Nya yang kini
terdapat dalam Al-Quran dan dijelaskan Nabi Muhammad sebagai Rasul-Nya melalui
Sunnah yang kini terhimpun dengan baik dalam kitab-kitab hadits. Hukum Islam
adalah hukum yang bersumber dan merupakan bagian dari ajaran Islam.
HAM dalam pandangan
Islam dan Barat!
Hak
Asasi Manusia adalah hak dasar atau hak pokok yang melekat pada diri manusia
semenjak ia berada dalam kandungan sampai meninggal dunia yang harus mendapat
perlindungan. HAM menurut pemikiran barat semata-mata bersifat antroposentris,
artinya segala sesuatu berpusat kepada manusia, sehingga manusia sangat
dipentingkan. Sedangkan ditilik dari sudut pandang Islam bersifat teosentris,
artinya segala sesuatu berpusat kepada Tuhan, sehingga Tuhan sangat dipentingkan.
Pemikiran
barat menempatkan manusia pada posisi bahwa manusialah yang menjadi tolak ukur segala
sesuatu, maka di dalam Islam melalui firman-Nya, Allahlah yang menjadi tolak
ukur segala sesuatu, sedangkan manusia letak perbedaan yang fundamental antara
hak-hak asasi menurut pola pemikiran barat dengan hak-hak asasi menurut pola
ajaran Islam.
6.
Jelaskan
secara detail perbedaan antara akhlak, etika dan moral!
Akhlak
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan
dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran. Etika
adalah ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia
semuanya, terutama yang mengenai gerak gerik pikiran dan rasa yang merupakan
pertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuannya yang merupakan perbuatan.
Moral adalah suatu tindakan yang sesuai dengan ukuran tindakan yang umum
diterima oleh kesatuan sosial atau lingkungan tertentu.
Yang
menjadi sumber adalah akhlak adalah yang menjadi ukuran baik dan buruk atau
mulia dan tercela. Sumber akhlak adalah Al-Quran dan sunah. Jika dalam etika
untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk tolak ukur yang
digunakan atau sumbernya adalah akal pikiran atau rasio (filsafat), sedangkan
dalam pembicaraan moral tolak ukur yang digunakan adalah norma-norma yang
tumbuh dan berkembang dan berlangsung di masyarakat.
Akhlak terbagi
menjadi dua macam, yaitu: akhlak mahmudah dan akhlak madzmumah. Etika terbagi
menjadi tiga macam, yaitu: etika deskriptif, etika normatif dan etika
mateatika. Sedangkan moral terbagi menjadi moral keagamaan dan moral seluler.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar